close
Naskah Kiprah Sosiologi: Kepribadian - Tulisan-Tulisan Kuliahku

Halaman

Kamis, 10 Januari 2013

Naskah Kiprah Sosiologi: Kepribadian

Ini yaitu makalah naskah kiprah sosiologi perihal kepribadian. Saya buat ini untuk membantu mencari referensi tugas. Sebelum memakai isi artikel ini, harap cantumkan sumbernya dengan jelas.

Sumber lainnya: Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian (Materi Ringkasan Sosiologi)

1. Pengertian Kepribadian

Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila ia bekerjasama dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Kepribadian meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang apabila bekerjasama dengan orang lain. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang sanggup meliputi keseluruhannya. Secara umum, yang dimaksud dengan kepribadian yaitu sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dengan orang lain.

Istilah personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering digunakan oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.

Berikut yaitu beberapa pengertian kepribadian berdasarkan para ahli:

1.1. M. A. W. Brower

Kepribadian yaitu corak tingkah laris sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.

1.2. Koentjaraningrat

Kepribadian yaitu suatu susunan dari unsur-unsur logika dan jiwa yang memilih tingkah laris atau tindakan seseorang.

1.3. Theodore R. Newcomb

Kepribadian yaitu organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

1.4. Yinger

Kepribadian yaitu keseluruhan sikap dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

1.5. Roucek dan Warren

Kepribadian yaitu organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari sikap seseorang.

1.6. Agus Sujanto dkk

Kepribadian yaitu suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.

1.7. Kartini Kartono dan Dali Gulo

Kepribadian yaitu sifat dan tingkah laris khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, referensi tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.

1.8. Gordon W. Allport

Kepribadian yaitu susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang memilih adaptasi yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi memiliki dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.

1.9. Cuber

Kepribadian yaitu adonan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan sanggup dilihat oleh seseorang.

1.10. Horton

Kepribadian yaitu keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan prilaku yang baku, atau referensi dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.

1.11. Schever Dan Lamm

Kepribadian yaitu keseluruhan referensi sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di katakan referensi sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi.

Dari pengertian yang diungkapkan oleh para hebat di atas, sanggup kita simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality) yaitu ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau watak seseorang, yang meliputi pola-pola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.

2. Faktor-Faktor yang Membentuk Kepribadian

Secara umum, perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu sebagai berikut.

2.1. Warisan biologis (heredity)

Semua insan yang normal dan sehat memiliki persamaan biologis tertentu, ibarat memiliki dua tangan, pancaindra, kelenjar seks, dan otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan sikap semua orang.

Warisan biologi memengaruhi kehidupan insan dan setiap insan memiliki warisan biologi yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di dunia ini yang memiliki karakteristik fisik yang sama persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun.

Beberapa orang mengklaim perbedaan individual dalam kemampuan, prestasi, dan sikap hampir semuanya bekerjasama dengan lingkungan, dan bahwa perbedaan individu dalam warisan biologis tidak begitu penting.

2.2. Warisan lingkungan alam (natural environment)

Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan insan harus mengikuti keadaan terhadap alam. Melalui adaptasi diri itu, dengan sendirinya referensi sikap masyarakat dan kebudayaannya pun dipengaruhi oleh alam.

2.3. Warisan sosial (social heritage) atau kebudayaan

Kita tahu bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan memiliki relasi yang sangat akrab dan saling mempengaruhi. Manusia berusaha untuk mengubah alam biar sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya insan membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian. Sementara itu kebudayaan menawarkan andil yang besar dalam menawarkan warna kepribadian anggota masyarakatnya.

2.4. Pengalaman kelompok insan (group experiences)

Kehidupan insan dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, secara sadar atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya, dan para anggotanya mengikuti keadaan terhadap kelompoknya. Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan oleh kelompok lain kepada anggotanya, sehingga timbullah kepribadian khas anggota masyarakat tersebut.

2.5. Pengalaman unik (unique experience)

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta memiliki lingkungan fisik yang sama pula. Walaupun mereka pernah mendapat pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda dalam beberapa hal lainnya.

Menurut Paul B. Horton, pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu. Pengalaman yang telah dilewati menawarkan warna tersendiri dalam kepribadian dan menyatu dalam kepribadian itu, sesudah itu gres hadir pengalaman berikutnya.

Selain kelima faktor pembentuk kepribadian di atas, F. G. Robbins mengemukakan ada lima faktor yang menjadi dasar kepribadian, yaitu sebagai berikut.

1. Sifat dasar

Sifat dasar yaitu keseluruhan potensi yang dimiliki seseorang yang diwarisi dari ayah dan ibunya. Dalam hal ini, Robbins telah menekankan pada sifat biologis yang merupakan salah satu hal yang diwariskan dari orangtua kepada anaknya.

2. Lingkungan prenatal

Lingkungan prenatal yaitu lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini individu mendapat imbas tidak pribadi dari ibu. Oleh lantaran itu, kondisi ibu sangat memilih kondisi bayi yang ada dalam kandungannya tersebut, baik secara fisik maupun secara psikis. Banyak insiden yang sudah ada menunjukan bahwa seorang ibu yang pada waktu mengandung bayi mengalami tekanan psikis yang sangat hebat, biasanya pada ketika proses kelahiran bayi ada gangguan atau sanggup dikatakan tidak lancar.

3. Perbedaan individual

Perbedaan individual merupakan salah satu faktor yang memengaruhi proses sosialisasi semenjak lahir. Anak tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik, berbeda dengan individu lainnya, dan bersikap selektif terhadap imbas dari lingkungan.

4. Lingkungan

Lingkungan meliputi segala kondisi yang ada di sekeliling individu yang memengaruhi proses sosialisasinya. Proses sosialisasi individu tersebut akan besar lengan berkuasa pada kepribadiannya.

5. Motivasi

Motivasi yaitu dorongan-dorongan, baik yang tiba dari dalam maupun luar individu sehingga menggerakkan individu untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu. Dorongan-dorongan inilah yang akan membentuk kepribadian individu sebagai warna dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Unsur-Unsur dalam Kepribadian

Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya. Unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian seseorang itu yaitu pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.

3.1. Pengetahuan

Pengetahuan seseorang bersumber dari referensi pikir yang rasional, yang berisi fantasi, pemahaman, dan pengalaman mengenai majemuk hal yang diperolehnya dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Semua itu direkam dalam otak dan bertahap diungkapkan dalam bentuk perilakunya di masyarakat.

3.2. Perasaan

Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran insan yang menghasilkan evaluasi aktual atau negatif terhadap sesuatu atau insiden tertentu. Perasaan selalu bersifat subjektif, sehingga evaluasi seseorang terhadap suatu hal atau insiden akan berbeda dengan evaluasi orang lain.

3.3. Dorongan naluri

Dorongan naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap manusia. Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi banyak sekali kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu untuk mempertahankan hidup, seksual, mencari makan, bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia, menggandakan tingkah laris sesamanya, berbakti, serta keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak.


Sumber:
1. Tetap Semangat! | Materi Pelajaran, Catatan Harian

Facebook Twitter Google+

Back To Top