close
Mario Teguh Golden Ways: Garbage In, Garbage Out - Tulisan-Tulisan Kuliahku

Halaman

Jumat, 25 Januari 2013

Mario Teguh Golden Ways: Garbage In, Garbage Out

Review program Mario Teguh Golden Ways sebelumnya Mario Teguh Golden Ways: Garbage In, Garbage Out
Review program Mario Teguh Golden Ways sebelumnya:

Business From the Start

Sekarang saya akan mengulas kembali program Mario Teguh Golden Ways edisi Minggu, 27 Januari 2013. Temanya kali ini ialah Garbage In, Garbage Out. Saya akan memperlihatkan poin-poin yang bisa saya simak dalam program ini. Saya akan memakai gaya bahasa saya sendiri dan mungkin kurang akurat. Langsung saja kita simak selengkapnya…..
Ada aturan alasannya ialah akibat, namun kita sedang berada dalam ‘akibat’ dari apa yang telah kita lakukan sebelumnya. Kualitas tidak bisa menggantikan kualitas sebelumnya.
Seringkali kita memasukkan secara berlebihan namun mengeluh lantaran mendapatkan yang berlebihan. Maka dari itu jangan dimasukkan. Garbage in kalau dengan prosesnya yang baik maka garbage outnya juga baik. Bisa saja berupa uang atau kekayaan. Orang yang belum kaya seringkali menyepelekan proses. Bukan yang dilemparkan kepada Anda, tetapi apa yang Anda terima yang terpenting.
Pikiran apa yang menciptakan kita menyebabkan yang jelek menjadi baik? Gagal. Kita gagal lantaran kita sendiri atau siapa? Tidak ada orang yang ingin dirinya gagal. Tidak ada sesuatu yang terjadi secara sendirinya. Dalam gagal bukanlah berarti sampah kalau kita berilmu mengolahnya. Pikiran ialah sumber derajat. Orang yang memakai pikirannya baik maka derajatnya baik.
Anak muda masih belum bisa menentukan potensi. Namun anak muda lebih suka menentukan sesuatu menurut suka dan tidak sukanya. Cintai apa yang Anda miliki. Berusahalah untuk menyukai sesuatu walaupun kita mempunyai ketidaksukaan.
Orang baik itu tidak salah. Namun tidak tepat. Mereka terkadang menyalahkan kebaikannya. Padahal ketepatannya yang salah. Kerja keras di bidang yang sempurna ialah indah sekali.
Membangun hubungan luas harus dengan nilai. Satu orang tapi sempurna ialah sangat bagus. Maka luasnya hubungan, namun nilai yang kita bawa dalam hubungan itu yang terpenting. Maka berhati-hatilah dikala ingin dikenal luas namun belum mempunyai kemampuan.
Berpikir itu betul. Walau bagaimanapun pintarnya, kalau orang itu berbohong, maka itu sama saja dengan tidak berpikir.
Kita harus menjadi orang yang pikiranya beautiful. Semua hinaan, hujatan, dll kita jadikan kebahagiaan dan kedamaian. Kaprikornus dengan begitu Anda lebih bersyukur. Kemudian kita menjadi sukses. Success is s3xy. Jadi, apapun yang dilemparkan kepada Anda. Jangan jadikan itu sebagai alat perendahan diri. Seperti bola bekel, jatuhkanlah saya setinggi-tingginya, sekeras-kerasnya. Karena bukan jatuhku yang terpenting, tetapi tinggi pantulannya yang terpenting.
Wanita itu investor. Jangan jadikan logo (nama) Anda tidak menjanjikan masa depan yang baik. Tambahkan rasa hormat pada diri sendiri. Sebaiknya membisu daripada berkata yang sanggup merendahkan harga diri. Cobalah untuk menjadi eksklusif yang anggun.
Perubahan yang tanpa duduk kasus bukan perubahan. Tetapi orang yang tidak berubah itulah yang namanya masalah. Semakin kita berupaya kita melupakan maka kita akan semakin ingat. Karena kalau kita melupakan, kita harus mengingat terlebih dahulu apa yang akan kita lupakan.
Hati itu bagaikan gelas berisi air bening. Jika ada orang yang ingin melemparkan sampah, bagaimana cara menjaga semoga air tetap bening? Kita melempar sampah itu lantaran tidak sesuai dengan kita. Sampah bisa masuk mengotori hati kita lantaran kita sendiri yang mengundangnya. Mengundangnya dengan pikiran jelek dan negatif. Hati yang bening tidak bisa keruh walaupun diaduk aneka macam masalah. Palingan hanya berbuih sebentar lalu kembali bening. Sama dengan hati kita. Ketika hati kita goyah. Jika hati kita bening, palingan kita hanya bersedih sebentar lalu kembali menyerupai semula.
Banyak orang yang meniksa diri sendiri dengan perasaan tidak pantas. Bukan derita hati lantaran perasaan ketidakpantasan. Tetapi perjuangan untuk memantaskan diri lah yang penting. Kehidupan kita ialah peperangan antara harapan dan upaya untuk memantaskan diri.
Orang yang down tidak bisa jatuh lagi. Sekarang tinggal naiknya saja. Masalah akan selesai bila kita sungguh-sugguh dan kerja keras. Apabila Anda sudah sungguh-sungguh dan telah bekerja keras namun tetap gagal. Itu hanya lantaran masalah. Cukup bersabarlah. Namun gagal lagi? Mungkin itu lantaran duduk kasus ketepatan. Solusi terakhir ialah berpikir. Tuhan akan meninggikan derajat orang yang berpikir. Perbaiki pikiran lantaran itu menepatkan.
Kita akan menjadi jago kalau internal processnya indah. Pendidikan itu petingi derajat. Iman saja tidak cukup. Gunakan akalmu. Sabarlah dalam kehidupan yang terlihat tidak adil ini. Jadilah eksklusif yang menjadi contoh bagi orang banyak.


Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Artikel Motivasi
Facebook Twitter Google+

Back To Top