close
Artikel - Mario Teguh Golden Ways: Terpaksa Kaya - Tulisan-Tulisan Kuliahku

Halaman

Rabu, 20 Februari 2019

Artikel - Mario Teguh Golden Ways: Terpaksa Kaya

Less Is More

Sekarang saya akan mengulas kembali program Mario Teguh Golden Ways edisi Minggu, 10 Maret 2013. Temanya kali ini yaitu Terpaksa Kaya. Saya akan menunjukkan poin-poin yang bisa saya simak dalam program ini. Saya akan memakai gaya bahasa saya sendiri dan mungkin kurang akurat. Langsung saja kita simak selengkapnya…..

Terpaksa kaya bukanlah sesuatu yang baru. Karena setiap perbuatannya yaitu karunia Tuhan yang memaksakan beliau menjadi orang kaya. Tidak ada istilah mengkayakan diri.

Apakah kekayaannya itu ada satuan hitungnya? Apakah orang yang sehat kaya? Berarti tidak hanya Rupiah saja satuan hitungnya. Anak yang lucu dan patuh kepada orangtuanya, itu namanya kekayaan. Suami atau istri yang patuh dan setia, itu namanya kekayaan. Jadi, kekayaan itu tidak hanya dihitung dengan uang. Kacamata itu ada harganya? Ada. Mata itu ada harganya? Ada tetapi tidak sanggup diukur lantaran Tuhan yang memberikannya. Ada yang menimbulkan anugerah Tuhan itu mahal, ada juga yang memurahkannya. Kekayaan kita timbul lantaran mensyukuri.

Tidak mungkin ada orang kaya yang akhlaknya jelek dan mustahil orang yang akhlaknya jelek itu kaya. Karena Tuhan sangat mementingkan akhlak.

Tidak semua harta itu rejeki. Harta yang bukan rejeki itu ibarat koruptor. Rejeki itu tidak sama dengan jumlah uang yang bekerjsama sama dengan hukuman. Orang kaya itu berakhlak, orang berakhlak itu kaya. Jadi, orang yang kaya itu selalu berakhlak. Orang yang berakhlak itu tidak hanya patuh kepada Tuhan tetapi patuh juga kepada perbuatan.

Rejeki itu bukan hanya yang kita sanggup dari uang. Tetapi hal yang masih kita miliki itu namanya rejeki. Seperti rumah yang tidak jadi kebakaran itu yaitu rejeki. Mana lebih gampang untuk berhemat anak orang kaya atau anak orang miskin? Tentu saja anak orang miskin. Apalagi yang harus diboroskan oleh anak orang miskin? Hemat pangkal kaya. Makara anak orang miskin itu berbakat kaya. Anak orang kaya jikalau tidak dididik dengan benar oleh orangtuanya, maka beliau akan berbakat miskin.

Lebih banyak mana kekayaan yang diperoleh dari perjuangan dan kerja keras sendiri ketimbang dari warisan kekayaan orangtuanya. Orangtua itu menginginkan anaknya mewarisi sifat baik orangtuanya.

Seindah-indahnya insan yaitu orang yang menghargai dan mengasihi sesama.

Terpaksa itu lantaran kita mencari yang mudah. Kita ini instant economy. Praktis itu ketika Anda diberi beban kecil-kecil. Orang kecil itu bisa menopang yang kecil-kecil. Mintaklah kepada Tuhan untuk menunjukkan bahu yang besar lengan berkuasa sehingga memudahkan kehidupan bagi diri dan orang lain.

Inginkan yang setinggi-tingginya lantaran walaupun tidak kita menginginkannya Tuhan telah menyiapkannya.

Orang yang dihormati tidak hanya benar. Tetapi beliau juga tegas dalam kebenarannya. Orang yang tegas salah lebih baik dibandingkan orang benar yang tidak tegas. Mengapa? Karena orang tegas itu tahu cara menuntaskan masalah. Jika itu salah, tapi itu baik, Tuhan akan membetulkannya.

Orang kaya yang merasa berkecukupan maka beliau akan bersyukur dan tidak takut kekayaannya akan berkurang. Lain halnya dengan orang yang kaya dengan cara yang tidak halal ibarat korupsi. Orang kaya yang anggun dan orang miskin yang tidak menghujat orang kaya. Membenci apapun yang kaya itu tidak baik. Orang terpaksa kaya itu lantaran memperkayakan orang lain. Orang yang tidak punya tetapi ingin memberi, maka beliau akan punya. Orang yang tidak punya tetapi sungguh-sungguh ingin memberi akan menciptakan Tuhan percaya. Jadi, jangan hanya berdoa ‘akan’, tetapi lakukan juga sesuatu dan tetaplah memberi.

Orang yang hanya bekerja untuk hari ini, maka beliau akan menderita ketika bau tanah nanti. Menua itu menimbulkan kita lemah, jadi kita harus menimbulkan diri sebagai insan yang berdikari secara finansial.

Berapa banyak orang yang gengsi? Ribuan orang menjadi miskin lantaran beliau takut miskin. Hanya orang yang minder dengan yang dimilikinya yang pamer. Telah banyak perempuan yang bagus kalah cepat dengan perempuan dusun.

Segala sesuatu ditentukan oleh Tuhan. Kita itu yaitu alasannya yaitu bagi nasib.

Orang yang berkhasiat bagi orang lain lantaran beliau diijinkan untuk berguna. Banyak orang sombong yang tidak diijinkan tampil. Jadikan diri Anda bernilai bagi sesama.

Dari Tuhan semua gratis. Kalo bermanfaatnya minta uang kan udah biasa. Namun, bermanfaatnya gratis? Tuhan itu Maha Adil. Makara orang yang bermanfaat secara gratis kepada banyak orang, maka beliau akan mendapat rejeki yang setimpal. Sebelum bisa untuk itu, Anda juga harus bisa secara ekonomi dengan cara mendapat pendidikan yang baik. Buktikan bahwa Anda tidak hanya dikayakan oleh Tuhan di dunia, tetapi juga di akhirat.


Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian

Facebook Twitter Google+

Back To Top