close
Artikel 20 Penyakit Pada Sistem Saraf Manusia - Tulisan-Tulisan Kuliahku

Halaman

Selasa, 07 Agustus 2018

Artikel 20 Penyakit Pada Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf pada insan yakni sistem yang berfungsi memberikan rangsangan dari reseptor untuk direspon sistem saraf sentra serta mengatur gerak dan fungsi tubuh. Struktur fungsional sistem saraf berupa neuron (sel saraf). Manusia mempunyai miliaran neuron di dalam badan dan semuanya saling terhubung satu sama lain membentuk jaringan saraf. Berikut yakni beberapa penyakit pada sistem saraf manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

Bagian dari: Sistem Saraf Pada Manusia (Artikel Lengkap)

Sistem saraf pada insan yakni sistem yang berfungsi memberikan rangsangan dari resept Artikel 20 Penyakit pada Sistem Saraf Manusiagenetika, meskipun penelitian belum sanggup membuktikannya. Sedangkan penyebab epilepsi simptomatik umumnya yakni cedera kepala parah, tumor otak, stroke, infeksi otak, kekurangan oksigen ketika dilahirkan, kecanduan minuman beralkohol, dan penyalahgunaan obat. Cara mengobati epilepsi yakni dengan mengendalikan kejang-kejang dengan terapi obat atau operasi epilepsi. Ketika tanda-tanda timbul, segera baringkan penderita dalam posisi miring dan buka rahangnya untuk membuka jalur pernapasan. Jangan menahan kejang-kejang atau memberi makan dan minum kepada penderita.

3. Radang Otak (Ensefalitis)

Ensefalitis yakni peradangan pada otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Ensefalitis berbeda dengan meningitis (radang selaput otak). Virus yang mengakibatkan radang otak antara lain virus herpeks simpleks, varicella zoster, epstein-barr, campak, rabies, dll. Penyakit ini sangat serius lantaran bisa mengakibatkan kematian. Gejala ensefalitis umumnya ibarat dengan tanda-tanda flu. Segera periksa ke dokter apabila mengalami tanda-tanda flu yang disertai dengan perubahan kondisi mental. Cara mengobati ensefalitis berbeda-beda tergantung jenis radang otaknya, namun umumnya dilakukan untuk menghentikan infeksi dan mencegah komplikasi.

4. Amnesia

Amnesia yakni kondisi yang ditandai hilang ingatan akan kenyataan, informasi, dan pengalaman. Umumnya amnesia tidak hingga menciptakan penderita lupa akan identitas dirinya sendiri. Penyebab amnesia yakni usia atau kecelakaan yang melibatkan benturan pada kepala. Cara mengobati amnesia yakni dengan terapi kognitif. Sel saraf pada otak tidak mempunyai kemampuan memulihkan diri dengan baik sehingga cukup sulit untuk diobati.

5. Migrain

Migrain yakni nyeri kepala yang terasa berdenyut dan hanya mengenai salah satu sisi kepala sehingga seringkali disebut sakit kepala sebelah. Migrain sanggup berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Migrain sanggup mengganggu fungsi tidur dan kegiatan harian. Penyebab migrain umumnya kopi, MSG, tidur berlebihan, kurang tidur, tidak makan, perubahan cuaca atau tekanan udara, stress, asap rokok, dll. Cara mengobati migrain yakni dengan istirahat atau tidur. Jika hingga mengganggu aktivitas, minum parasetamol.

6. Meningitis (Radang Selaput)

Meningitis yakni infeksi pada meninges (selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang). Infeksi mengakibatkan pembengkakan yang sanggup merusak otak dan sistem saraf. Gejala umumnya yakni demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku. Penyebab meningitis yakni infeksi virus, bakteri, atau jamur. Cara mengobat meningitis tergantung pada penyebabnya. Meningitis sangat berbahaya lantaran seringkali mengakibatkan kematian.

7. Sindrom Reye

Sindrom reye yakni kondisi serius yang mengakibatkan pembengkakan pada hati dan otak. Sindrom ini biasanya muncul sehabis diberi aspirin ketika bawah umur menderita cacar air atau flu. Penyebab sindrom reye masih belum diketahui, meskipun mengarah pada hubungan antara infeksi virus dan penggunaan aspirin. Penyakit ini terutama menyerang bawah umur berusia 4 hingga 14 tahun, meskipun sangat langka.

8. Sakit Kepala

Sakit kepala yakni rasa sakit yang muncul di sekitar kepala. Penyakit ini yakni penyakit umum dan sanggup ditangani dengan gampang ibarat meminum obat pereda sakit (contoh: parasetamol), minum air, dan perbanyak istirahat. Penyebab sakit kepala umumnya yakni reseptor nyeri yang terlalu aktif di kepala yang disebabkan oleh kegiatan kimia yang terjadi di otak.

9. Polio

Polio yakni penyakit menular yang menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melaksanakan vaksinasi polio. Akibatnya, otot menjadi lumpuh sehingga tidak sanggup menggerakan kaki bahkan mempengaruhi kemampuan bernapas dan menelan. Tidak ada cara mengobati polio, tetapi bisa dicegah dengan memberi imunisasi polio.

10. Penyakit Parkinson

Penyakit parkinson yakni kelainan saraf yang terus memburuk setiap tahun. Umumnya penyakit parkinson dimulai dari tangan bergetar, kemudian otot kaku dan gerakan motorik melambat. Faktor penyebab penyakit parkinson yakni genetika, pencemaran lingkungan, usia, dan adanya lewy body (jumlah protein yang tidak normal pada sel saraf). Hingga ketika ini belum ditemukan cara mengobati penyakit parkinson.

11. Neuritis

Neuritis yakni peradangan saraf perifer. Saraf perifer yakni saraf yang berada di luar otak dan sumsum tulang. Akibatnya, saraf perifer tidak berfungsi dengan baik. Gejala neuritis yakni otot yang melemah, problem pendengaran, hingga problem penglihatan. Penyebab neurititis yakni cedera, tumor, konsumsi minuman beralkohol, dan infeksi tertentu termasuk lepra. Cara mengobati neuritis yakni dengan memberi vitamin B, bedah, dan terapi medis.

12. Hidrosefalus

Hidrosefalus yakni keadaan ketika terjadi penumpukan cairan pada rongga otak yang mengakibatkan ventrikel di dalam otak membesar dan menekan struktur otak dan sekitarnya. Penyebab hidrosefalus yakni adanya penyumbatan yang mencegah cairan serebrospinal mengalir normal yang merupakan cacat bawaan atau kelainan genetik. Cara mengobati hidrosefalus yakni dengan operasi untuk membuang kelebihan cairan serebrospinal pada otak.

13. Vertigo

Vertigo yakni suatu keadaan ketika penderitanya mencicipi sensasi berputar secara tiba-tiba seperti lingkungan di sekitarnya berputar-putar. Hal itu menciptakan penderita kehilangan keseimbangan. Penyebab vertigo yakni cedera pada otak. Faktor tertentu mencakup penuaan, migrain, dan beberapa jenis obat-obatan. Cara mengobati vertigo yakni dengan terapi rehabilitasi vestibular.

14. Alzheimer

Alzheimer (demensia) yakni kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, dan perubahan sikap pada penderita. Penyakit ini merusak jaringan otak secara sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu. Penyebab alzheimer yakni adanya protein dalam darah yang disebut ApoE (apoliproprotein E). Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, namun bisa diperlambat perkembangannya dengan obat-obatan tertentu.

15. Penyakit Huntington

Penyakit Huntington yakni penyakit turunan yang mengakibatkan penurunan kemampuan sel saraf di otak secara sedikit demi sedikit hingga sel tersebut mati. Penyakit ini mempengaruhi gerakan tubuh, fungsi kognitif, dan sikap penderita. Dalam istilah bahasa Inggrisnya disebut Huntington’s chorea. Chorea berarti “menari” dalam bahasa Yunani lantaran penderita sering melaksanakan gerakan tak terkendali ibarat tarian. Gejala tersebut muncul pada usia 40 hingga 50 tahun dan dimulai sebelum usia 20 tahun. Tidak ada cara untuk mengobati penyakit Huntington, namun ada beberapa obat yang mengurangi tanda-tanda gangguan gerakan tersebut.

16. Transeksi

Transeksi yakni penyakit rusaknya salah satu segmen dari sumsum tulang belakang. Penyebab transeksi yakni kecelakaan yang menjadikan benturan keras. Apabila transeksi terjadi di cuilan sumsum tulang belakang di bersahabat kepala, sanggup menimbulkan kematian. Sedangkan apabila terjadi di cuilan bawah, sanggup menimbulkan kelumpuhan. Cara mengobati transeksi belum ditemukan.

17. Neurasthenia

Neurasthenia yakni salah satu gangguan jiwa yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental. Penyakit neurasthenia tidak diketahui. Banyak yang menduga faktor stres lantaran pekerjaan dan usia menjadi penyebabnya. Terkadang dikira sebagai depresi. Ciri-ciri neurasthenia yakni nyeri otot, pusing, sakit kepala, gangguan tidur, tidak sanggup santai, dan cepat marah.

18. Kelumpuhan (Paralisis)

Paralisis yakni kelumpuhan akhir gangguan saraf motorik. Gangguan saraf motorik sanggup mengakibatkan hilangnya fungsi otot pada cuilan tubuh. Penyakit ini bisa berlangsung sementara atau permanen. Gejala paralisis yakni cuilan tertentu badan sulit digerakan, mati rasa, kesemutan, kesulitan bicara, kesulitan menelan, dll. Penyebab paralisis bisa tiba dari stroke, sklerosis, cedera, tumor otak, dll. Cara mengatasi paralisis yakni dengan menjalankan fisioterapi.

19. Tumor Otak

Tumor otak yakni pertumbuhan sel secara abnormal pada otak. Gejala tumor otak bervariasi mulai dari pusing, kejang-kejang, gampang mengantuk, berhalusinasi, perubahan karakter, kelumpuhan, sulit bicara, gangguan indera pendengaran dan penglihatan, hingga gangguan keseimbangan tubuh. Penyebab tumor otak bisa dari genetika, zat kimia tertentu, infeksi virus, dan faktor lingkungan. Cara mengobat tumor otak mulai dari operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dll.

20. Multiple Sclerosis

Sklerosis ganda yakni penyakit progresif (makin hari makin parah) akhir sistem kekebalan badan yang keliru sehingga menyerang selubung mielin pada saraf dalam otak dan sumsum tulang belakang. Gejala multiple sclerosis yakni gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, kelelahan kronis, kesemutan, mati rasa, penurunan fungsi kandung kemih, gangguan kognitif, otot kaku, dan kejang-kejang. Penyakit ini tidak sanggup disembuhkan, tetapi sanggup diberikan obat untuk mengurangi tanda-tanda dan memperlambat perkembangan penyakit.

Facebook Twitter Google+

Back To Top