close
Artikel - Paru-Paru (Artikel Lengkap) - Tulisan-Tulisan Kuliahku

Halaman

Selasa, 05 Februari 2019

Artikel - Paru-Paru (Artikel Lengkap)

Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.) yakni organ utama pada sistem pernapasan pada manusia (respirasi) dan bekerjasama dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya yakni untuk menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”. Pada umumnya paru-paru terdapat pada binatang mamalia termasuk juga manusia.

1. Anatomi Paru-Paru

Selengkapnya: Anatomi Paru-Paru (Artikel Lengkap)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur-struktur lain di dalam rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang berjulukan pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:
  1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang eksklusif membungkus paru.
  2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru sanggup berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berkhasiat untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari ukiran antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.

Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah (lobus medius), dan gelambir bawah (lobus inferior). Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior) dan gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil berjulukan segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang berjulukan lobulus. Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli, atau alveolus). Pada gelembung inilah terjadi pertukaran udara di dalam darah, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700juta buah. Ukurannya bervariasi, tergantung lokasi anatomisnya, semakin negatif tekanan intrapleura di apeks, ukuran alveolus akan semakin besar. Ada dua tipe sel epitel alveolus. Tipe I berukuran besar, datar dan berbentuk skuamosa, bertanggungjawab untuk pertukaran udara. Sedangkan tipe II, yaitu pneumosit granular, tidak ikut serta dalam pertukaran udara. Sel-sel tipe II inilah yang memproduksi surfaktan, yang melapisi alveolus dan mencegah kolapnya alveolus.

2. Fungsi Paru-Paru

Selengkapnya: 10 Fungsi Paru-Paru

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem ekskresi, fungsi paru-paru yakni untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-paru yakni untuk proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam darah. Dalam sistem peredaran darah, fungsi paru-paru yakni untuk membuang karbondioksida di dalam darah dan menggantinya dengan oksigen.

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

3. Fisiologi Paru-Paru

Fungsi paru-paru yakni pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada pernapasan melalui paru-paru, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkhial ke alveoli, dan sanggup erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya satu lapisan membran , yaitu membran alveoli-kapiler, memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini, dipompa di dalam arteri ke semua potongan tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen. Di dalam paru-paru, karbon dioksida yakni salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan sesudah melalui pipa bronkhial dan trakhea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.

Oksigen dalam tubuh sanggup diatur berdasarkan keperluan. Manusia sangat membutuhkan oksigen dalam hidupnya, kalau tidak mendapat oksigen selama 4 menit akan menjadikan kerusakan pada otak yang tak sanggup diperbaiki dan bias menimbulkan kematian. Kalau penyediaan oksigen berkurang akan menimbulkan kacau pikiran dan anoksia serebralis, contohnya orang bekerja pada ruangan yang sempit, tertutup, ruang kapal, ketel uap, dll. bila oksigen tidak mencukupi maka warna darah merahnya hilang berganti menjadi kebiru-biruan contohnya di bibir, telinga, lengan, dan kaki (sianosis).

Pengambilan udara pernapasan dikenal dengan ilham dan pengeluaran udara pernapasan disebut dengan ekspirasi. Mekanisme pertukaran udara pernapasan berlangsung di alveolus disebut pernapasan eksternal. Udara pernapasan selanjutnya diangkut oleh hemoglobin dalam eritrosit untuk dipertukarkan ke dalam sel. Peristiwa pertukaran udara pernapasan dari darah menuju sel disebut pernapasan internal. Aktivitas ilham dan ekspirasi pada ketika bernapas selain melibatkan alat-alat pernapasan juga melibatkan beberapa otot yang ada pada tulang rusuk dan otot diafragma (selaput pembatas rongga dada dengan rongga perut). Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar. Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka prosedur pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.

Sebagian udara yang dihirup oleh seseorang tidak pernah hingga pada kawasan pertukaran gas, tetapi tetap berada dalam susukan napas di mana pada tempat ini tidak terjadi pertukaran gas, ibarat pada hidung, faring dan trakea. Udara ini disebut udara ruang rugi, alasannya yakni tidak berkhasiat dalam proses pertukaran gas. Pada waktu ekspirasi, yang pertama kali dikeluarkan yakni udara ruang rugi, sebelum udara di alveoli hingga ke udara luar. Oleh lantaran itu, ruang rugi merupakan kerugian dari gas ekspirasi paru-paru. Ruang rugi dibedakan lagi menjadi ruang rugi anatomik dan ruang rugi fisiologik. Ruang rugi anatomik mencakup volume seluruh ruang sistem pernapasan selain alveoli dan kawasan pertukaran gas lain yang berkaitan erat. Kadang-kadang, sebagian alveoli sendiri tidak berungsi atau hanya sebagian berfungsi lantaran tidak adanya atau buruknya anutan darah yang melewati kapiler paru-paru yang berdekatan. Oleh lantaran itu, dari segi fungsional, alveoli ini harus juga dianggap sebagai ruang rugi dan disebut sebagai ruang rugi fisiologis.

3.1. Pernapasan Dada

Pada pernapasan dada, otot yang berperan penting yakni otot antar tulang rusuk. Otot tulang rusuk sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula.

a. Inspirasi

Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada mengembang. Pengembangan rongga dada mengakibatkan volume paru-paru juga mengembang jadinya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

b. Ekspirasi

Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Rongga dada yang mengecil mengakibatkan volume paru-paru juga mengecil sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar. Hal tersebut mengakibatkan udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

3.2. Pernapasan Perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada

a. Inspirasi

Pada ketika pengambilan udara (inspirasi) tahap-tahap yang terjadi dan sanggup dirasakan yakni diafragma berkontraksi sehingga diafragma menjadi datar dan otot antartulang rusuk sebelah luar juga berkontraksi yang diikuti dengan terangkatnya tulang rusuk yang mengakibatkan rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada mengecil sehingga memungkinkan paru-paru sanggup mengembang. Mengembangnya paru-paru memungkinkan tekanan di dalam ruang paru-paru mengecil bahkan lebih kecil dari udara luar sehingga udara sanggup masuk secara berurutan ke lubang hidung  -   rongga hidung > faring > trakea (melaui glottis) > bronkus (kanan-kiri) > bercabang 22× (bronkiolus-bronkiolus) alveolus (kantong-kantong kecil).

b. Ekspirasi

Pada ketika pengeluaran udara (ekspirasi) tahap-tahap yang sanggup dirasakan yakni diafragma relaksasi sehingga kembali ke posisis semula dan otot antarrusuk dalam kontraksi mengakibatkan tulang rusuk kembali ke posisi semula sehingga rongga dada mengecil. Rongga dada mengecil sehingga mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada meningkat yang menjadikan ruang paru-paru mengecil.Mengecilnya ruang paru-paru mengakibatkan membesaranya tekanan di dalam paru-paru sehingga udara akan mengalir keluar dari alveolus melalui bronkiolus > bronkus > trakea glotis > faring > rongga hidung > lubang hidung.

4. Bagian-Bagian Paru-Paru


Berikut yakni bagian-bagian paru-paru. Semua penjelasannya memakai Bahasa Indonesia.
 dan bekerjasama dengan sistem peredaran darah  Artikel -  Paru-Paru (Artikel Lengkap)
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita sanggup menyimpulkan bahwa paru-paru terdiri dari:
  1. Trakea
  2. Bronkus
  3. Rongga pleura
  4. Paru-paru kanan
  5. Paru-paru kiri
  6. Tulang rusuk
  7. Otot intercosta
  8. Diafragma
Berikut yakni klarifikasi dari beberapa potongan penting paru-paru:
  1. Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara yang dihirup dari hidung dan lisan akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.
  2. Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.
  3. Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.
  4. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru insan dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi karbondioksida yang diambil dari dalam darah.

5. Proses Pernapasan di Dalam Paru-Paru

Urutan susukan pernapasan yakni sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada insan dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada ketika masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di potongan dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas kini menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui susukan pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan potongan atas (naro-pharinx) kemudian kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke susukan yang berjulukan bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya bekerjasama di alveolus di paru-paru. Jika Oksigen sudah hingga pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam susukan paru-paru.

Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan cara difusi. Kapiler-kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.

Udara yang diserap melalui alveolus akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Oksigen diikat oleh hemoglobin dalam sel-sel darah merah (eritrosit). Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung, kemudian diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh yang nantinya akan dipakai oleh mitokondoria alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tripospat).

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi. Pengeluaran napas disebabkan lantaran melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, jadinya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati susukan pernapasan.

Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
  1. Udara masuk melalui lubang hidung
  2. melewati nasofaring
  3. melewati oral farink
  4. melewati glotis
  5. masuk ke trakea
  6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
  7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
  8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)

6. Kapasitas Paru-Paru

Kapasitas paru-paru yakni kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan yang sanggup diuraikan sebagai berikut.
  • Udara tidal, yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada ketika pernapasan biasa. Jumlah volume udaranya sebesar 500 mL.
  • Udara komplementer, yaitu udara yang masih sanggup dihirup sesudah ilham biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.
  • Udara suplementer, yaitu udara yang masih sanggup dikeluarkan sesudah melaksanakan ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.
  • Kapasitas vital paru-paru, yaitu kemampuan paru-paru untuk melaksanakan respirasi sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara komplementer, dan udara suplementer. Makara besarnya volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter.
Kapasitas vital = V tidal + V cadangan ilham + V  cadangan ekspirasi.
  • Udara residu, yaitu udara yang masih terdapat di dalam paru-paru sesudah melaksanakan respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih 500 mL.
  • Volume total paru-paru (total lung volume), yaitu seluruh udara yang sanggup ditampung oleh paru-paru.
V total paru-paru = V sisa + Kapasitas Vital
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru insan mencapai 4.500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.

Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang dipakai dalam proses bernapas mencapai 3.500 cc, yang 1.000 cc merupakan sisa udara yang tidak sanggup dipakai tetapi senantiasa mengisi potongan paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital setiap orang berbeda-beda. Kapasitas vital sanggup kalian rasakan ketika kalian menghirup napas sedalam mungkin dan kemudian menghembuskanya sekuat mungkin. Cara mengukurnya sanggup dilakukan dengan alat spirometer. Spirometer merupakan alat pengukur kapasitas paru-paru seseorang. Spirometer yang konvensional terbuat ibarat tangki yang mempunyai selang. Seseorang yang ingin mengetahui kapasitas paru-parunya sanggup menghembuskan napas pada selang. Pada alat yang lebih modern, spirometer telah dihubungkan dengan komputer.

Dalam keadaan normal, aktivitas ilham dan ekspirasi dalam bernapas hanya memakai sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal ± 500 cc).Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, ilham maupun ekspirasi memakai sekitar 1.500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1.500 cc). Dengan demikian, udara yang dipakai dalam proses pernapasan mempunyai volume antara 500 cc hingga sekitar 3.500 cc. Besarnya volume udara pernapasan tersebut sanggup dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.

7. Penyakit Paru-Paru

7.1. Pneumonia (radang paru-paru)

Salah satu jenis-jenis penyakit paru-paru yang berbahaya yakni pneumonia atau disebut juga dengan radang paru-paru. Pneumonia sanggup timbul di aneka macam kawasan di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar yakni bentuk pneumonia yang menghipnotis area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.

Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya.

7.2. Flu burung

Flu burung atau avian influenza yakni penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung yakni virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan bisa pula menyebar ke spesies lain ibarat babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

Virus ini sanggup menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh lantaran itu daging, telur, dan binatang harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.

Virus sanggup bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan kuliner yang didinginkan atau dibekukan sanggup menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan sesudah memasak atau menyentuh materi kuliner mentah.

Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.

Gejala umum yang sanggup terjadi yakni demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh sanggup berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapat pengobatan.

7.3. Penyakit Legionnaries

Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya yakni legionnaries. Penyakit paru-paru yang satu ini disebabkan kuman legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya ibarat dengan pneumonia.

Penyebab penyakit legionnaries yakni kuman legionella, sebuah kuman berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka sanggup berlipat ganda sangat cepat. Mereka terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.

Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan pada 1976 sesudah terjadi wabah penyakit yang ibarat penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi American legion. Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki.

7.4. Flu babi (Swine influenza)

Flu babi yakni kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi insan tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari insan ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, tanda-tanda influensa ini ibarat dengan influensa. Gejalanya ibarat demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

7.5. Efusi pleura

Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi ibarat pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker sanggup menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.

7.6. Faringitis

Faringitis yakni suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada ketika daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila lantaran terkena kuman. Kadangkala makan kuliner yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

7.7. Tuberkulosis (TBC)

Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya yakni Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan paru-paru. Penyebab seseorang mengidap TB yakni kuman mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang mempunyai mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya mengakibatkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya jikalau imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.

7.8. Pneumotoraks

Pneumotoraks yakni penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura. Pneumotoraks terjadi jikalau satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura mengakibatkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru “terisap” ke dalam dinding dada.

Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun berubah dan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak sanggup keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang sanggup mengancam jiwa.

Pneumotoraks impulsif sanggup terjadi akhir pecahnya alveolus yang membesar secara asing di permukaan paru-paru atau akhir kondisi paru-paru, ibarat asma. Penyebab lain yakni patah tulang rusuk dan luka dada.

7.9. Emfisema

Emfisema disebabkan lantaran hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus yakni gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat lantaran karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.

Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin yakni penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.

Gejala emfisema:
  • Sesak napas dalam waktu usang dan tidak sanggup disembuhkan dengan obat pelega yang biasa dipakai penderita sesak napas.
  • Nafsu makan yang menurun dan berat tubuh yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok yakni langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

7.10. Asma

Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya yakni Asma. Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah.
Otot dinding susukan udara berkontraksi ibarat kejang, mengakibatkan susukan udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar masalah terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi ibarat eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.

7.11. Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK yakni kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK terutama mencakup bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.

7.12. Bronkhitis

Bronkitis yakni suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).

Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang mempunyai penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan susukan pernafasan menahun.

7.13. Bronkitis Kronis

Peradangan kronis susukan udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis. Pada bronkitis kronis, bronkus, susukan udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akhir iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan usang terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak berlebihan, awalnya mengakibatkan batuk mengganggu di waktu berair dan dingin, kemudian berlanjut sepanjang tahun.

7.14. Emfisema

Emfisema yakni jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapat oksigen yang diperlukan. Emfisema menciptakan penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum yakni merokok.

7.15. Penyakit Paru Akibat Kerja

Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang mengiritasi dan menciptakan peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis. Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akhir pekerjaan, yakni para pekerja yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, contohnya para pekerja tambang.

Pada penyakit paru-paru akhir kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru, yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.

7.16. Silikosis

Silikosis yakni salah satu penyakit paru akhir lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal silika bebas.

Silika yakni sejenis materi yang banyak dipakai dalam bangunan dan perusahaan konstruksi. Silika dalam bentuk padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat tidak baik untuk paru-paru. Yang termasuk silika bebas yakni kuarsa, tridimit, dan kristobalit.

7.17. Asbestosis

Asbestosis yakni penyakit paru yang disebabkan banyaknya zat asbes yang terhirup paru-paru, sehingga mengakibatkan kerusakan berat. Pada beberapa masalah asbestosis, bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit kanker paru-paru. Kanker paru-paru sendiri yakni keberadaan tumor ganas di paru-paru. Kanker paru-paru yakni kanker paling umum di dunia dan lebih dari satu juta masalah gres ditemukan setiap tahun.

7.18. Kanker paru-paru

Penyakit pada paru-paru lainnya yang sangat berbahaya yakni penyakit kanker paru-paru. Kanker paru-paru ialah keberadaan tumor ganas pada paru-paru. Kanker paru-paru termasuk kanker yang paling umum di dunia dan lebih dari satu juta masalah gres ditemukan setiap tahun. Penyebab paling sering pada penyakit kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari seluruh masalah yakni rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup ketika bernapas memicu pertumbuhan sel asing di dalam paru-paru, dan rokok mengandung ribuan zat karsinogen atau zat penyebab kanker.

Dalam masalah yang sangat jarang, kanker paru-paru disebabkan oleh asbes, zat kimia beracun, atau gas radioaktif radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun sanggup dipicu oleh keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, yang umumnya ibarat merokok dan terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta kurangnya berolahraga.

Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun, umumnya batuk yang terus-menerus yang merupakan tanda-tanda paling awal penyakit kanker paru-paru. Karena kebanyakan orang yang menderita kanker paru-paru yakni perokok, maka biasa disebut “batuk perokok”. Gejala lain berupa batuk berdarah, mengi, berat tubuh turun, bunyi serak yang terus menerus, dan nyeri dada.

7.19. Influenza

Influenza atau flu yakni penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia ibarat babi dan orang utan juga sanggup terjangkit flu.

Pada manusia, tanda-tanda umum yang terjadi yakni demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak yummy badan. Dalam masalah yang lebih buruk, influensa juga sanggup mengakibatkan terjadinya pneumonia, yang sanggup menjadikan ajal terutama pada belum dewasa dan orang berusia lanjut.

Masa penularan hingga terjangkit penyakit ini biasanya yakni 1 hingga 3 hari semenjak kontak dengan binatang atau orang yang influensa.

Penderita dianjurkan biar mengasingkan diri atau dikarantina biar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.

Sumber:
1. ANATOMI DAN FISIOLOGI PARU-PARU (tutorialkedokteran.blogspot.com)
2. Anatomi paru-paru (id.shvoong.com)
3. Pengertian Paru-paru Manusia (paru-paru.com)
4. Apa fungsi paru-paru? (id.answers.yahoo.com)
5. Anatomi Paru-paru (paru-paru.com)
6. Paru-paru dan Fungsi Paru-paru (paru-paru.com)
7. Cara Kerja dan Fungsi Paru - Paru Manusia (permathic.blogspot.com)
8. Paru-Paru dan Bagian-Bagiannya (fnr-site.blogspot.com)
9. Paru-Paru dan Fungsi Paru-Paru (id.shvoong.com)
10. Mekanisme Dan Fisiologi Paru-Paru (Lungs) (muhamadrezapahlevi.blogspot.com)
11. Jenis-jenis Penyakit Paru-paru (paru-paru.com)
12. Beberapa Penyakit Pada Paru-paru (paru-paru.com)
13. Paru-paru (id.wikipedia.org)
14. Fisiologi paru-paru (id.shvoong.com)
15. Cara Kerja Paru-paru Manusia (paru-paru.com)
16. Lung (en.wikipedia.org)



Anda bisa request artikel ihwal apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau eksklusif saja lewat kolom komentar :) 
Facebook Twitter Google+

Back To Top