close
Pengertian Sosiologi (Artikel Lengkap) - Tulisan-Tulisan Kuliahku

Halaman

Minggu, 03 Februari 2013

Pengertian Sosiologi (Artikel Lengkap)

(Merupakan belahan dari artikel lengkap Sosiologi)

Pengertian sosiologi yaitu pengetahuan atau ilmu wacana sifat, sikap dan perkembangan masyarakat. Sosiologi juga sanggup berarti ilmu wacana strutur sosial, proses sosial dan perubahannya. Sosiologi merupakan Ilmu Sosial yang objeknya yaitu masyarakat.

Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius (bahasa Latin: teman) dan logos (bahasa Yunani: kata, perkataan, pembicaraan). Makara secara harfiah, sosiologi yaitu membicarakan, memperbincangkan sobat pergaulan.

Istilah ‘sosiologi’ pertama kali dipakai oleh Auguste Comte pada tahun 1839, spesialis filsafat kebangsaan Prancis. Auguste Comte yaitu orang yang pertama kali memakai istilah tersebut sebagai pendukatan khusus untuk mempelajari masyarakat. Selain itu, beliau juga memberi proteksi yang begitu penting terhadap sosiologi. Oleh lantaran itu para hebat setuju untuk menyebutnya sebagai ‘Bapak Sosiologi’. Mengapa? Memang harus diakui bahwa Auguste Comte sangat berjasa terhadap ilmu sosiologi.

Pitirim A. Sorokin menjelaskan bahwa Sosiologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari hal-hal seperti: Hubungan dan dampak timbal balik antara aneka macam tanda-tanda sosial. Misalnya antara tanda-tanda ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, aturan dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik. Hubungan dan dampak timbal balik antara tanda-tanda sosial dengan gejala-gejala nonsosial. Misalnya tanda-tanda geografis dan tanda-tanda biologis. Ciri-ciri umum daripada semua jenis gejala-gejala sosial.

Ilmu Sosiologi yaitu ilmu pengetahuan wacana masyarakat. Masyarakat yaitu sekelompok individu yang mempunyai hubungan, mempunyai kepentingan bersama, dan mempunyai budaya. Sosiologi mempelajari masyarakat, sikap masyarakat, dan sikap sosial insan dengan mengamati sikap kelompok yang dibangunnya. Kelompok meliputi keluarga, suku, bangsa, negara, dan banyak sekali organisasi politik, ekonomi dan sosial.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan lahir belakangan dibandingkan dengan ilmu pengetahuan alam. Sosiologi merupakan belahan dari human sciences atau ilmu-ilmu manusia, menyerupai psikologi, sejarah, antropologi, politik, dan ekonomi. Kekhususan sosiologi yaitu mempelajari sikap masyarakat insan yang berkaitan dengan struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimilikinya dan ditunjang bersama.

Berikut yaitu ciri-ciri utama sosiologi:

  • Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan pikiran sehat seta jadinya tidak bersifat spekulatif
  • Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi.
  • Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibuat atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama.
  • Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya yaitu untuk menjalaskan fakta tersebut secara analitis.

Batasan sederhana dari sosiologi yaitu ilmu wacana masyarakat. Kata masyarakat dipakai dalam konteks kehidupan bersama. Di mana ada kehidupan bersama dan saling mempengaruhi perilakunya, di situlah ada masyarakat yang menjadi fokus kajian sosiologi. Kesatuan masyarakat mempunyai banyak sekali ukuran, dari yang kecil seperti, keluarga, tetangga, kelurahan, hingga yang besar menyerupai kabupaten, provinsi,
negara dan seterusnya.

Ada juga istilah sosiologi murni yang merupakan sosiologi yang menitikberatkan pada orientasi pada pengembangan dan pembentukan teori yang abnormal dan tidak pribadi bekerjasama dengan hal-hal praktis. Dan sebagai pemanis referensi, kita juga mengenal istilah sosiologi terapan yang mempunyai arti sebagai cabang sosiologi yang memanfaatkan inovasi di bidang sosiologi untuk keperluan simpel atau untuk menunjan gkebijaksanaan di bidang sosial. Dengan demikian pengertian sosiologi akan lebih detail lagi jikalau dikaitkan dengan pengkhususan bidang kajiannya.

Secara umum, sosiologi mempelajari secara sistematik kehidupan bersama manusia, sejauh kehidupan itu sanggup ditinjau dan diamati dengan metode empiris (Veeger, 1993). Sosiologi berusaha mencari tahu wacana hakekat dan sebab-sebab dari banyak sekali contoh pikiran dan tindakan insan yang teratur dan sanggup berulang (Sanderson, 2000). Makara sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari kehidupan sosial masyarakat dalam arti kehidupan bersama yang mempunyai banyak sekali tingkatan.

Sosiologi merupakan ilmu yang lahir dari hasil observasi dan pemikiran ilmiah insan atas kehidupan bersama. Pemikiran ilmiah selalu berusaha menembus hingga ke latar belakang dari fenomena-fenomena yang tampak. Mencari sebab-akibat dan menempatkannya dalam suatu kekerabatan yang lebih besar yang pada umumnya tidak pribadi sanggup diamati.

Obyek sosiologi yaitu manusia. Berbeda dengan pengetahuan alam yang objeknya benda, insan dengan perilakunya sulit untuk dipahami dan dimengerti lantaran mempunyai sikap yang selakigus bercirikan individual dan sosial. Disatu pihak, ia menghayati dirinya sebagai sentra agresi atau acara yang tiada rangkapnya dipihak lain ia berpikir dan bertindak dengan berpangkal pada suatu contoh budaya serta struktur tertentu yang memberi arah, makna, dan bentuk pada kegiatannya dan membentuk suatu keseragaman dan keteraturan. Makara insan yaitu persilangan antara individualitas dan sosialitas. Dalam konsep gres sosiologi, individu dan masyarakat mustahil dipisah-pisahkan satu dari yang lain. Kebebasan sebagai
individu mustahil dipikirkan tanpa ikatan dan keterkaitan dengan orang lain. Independensi sebagai individu mustahil ada tanpa dependensi dari masyarakat Tanpa individu tidak ada masyarakat, tanpa masyarakat tidak ada individu.

Sifat dasar sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berdasarkan R. Lawang
(1989) adalah:

  1. Empirik, berdasarkan pengamatan penalaran.
  2. Teoritik, hasil pengamatan yang tersusun dalam bentuk proposisi-proposisi
    yang bekerjasama secara logis.
  3. Komulatif, teori sosiologi berkembang dari teori yang ada melalui
    perbaikan, ekspansi dan penghalusan.
  4. Non etik, tidak menanyakan apakah suatu tindakan sikap sosial itu
    baik atau tidak baik dari segi moral, sosiologi hanya bermaksud
    menjelaskan.

Artikel bermanfaat lainnya:

  1. Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli

  2. Sosiologi sebagai Ilmu wacana Masyarakat (Materi Ringkas)

  3. Pengertian Sosiologi Komunikasi

  4. Metode Penelitian dalam Sosiologi

  5. Perubahan Sosial dan Budaya Massa (Artikel Lengkap Sosiologi)

Sumber:
1. Tetap Semangat! | Materi Pelajaran
Facebook Twitter Google+

Back To Top